Monday, August 15, 2011

Krisis Legitimasi (Jurgen Habermas)



Judul Buku: Krisis Legitimasi
Penerbit: Qalam, Yogyakarta, 2004
Tebal: x + 380 halaman

Dalam buku ini Habermas menegaskan bahwa analisis Marxis tradisional terhadap kecenderungan krisis dalam sistem kapitalis sudah kuno dengan relatif suksesnya kompromi negara kemakmuran (walfare state). Sebagai gantinya dia menegaskan bahwa krisis yang terjadi dalam ranah ekonomi akan beralih, melalui tindakan (kebijakan) negara, ke ranah budaya. Pada gilirannya krisis ini akan mengancam integrasi sosial, merusak berbagai resource yang dibutuhkan negara demi berlanjutnya pengelolaan sektor ekonomi yang sedang berjalan. Lebih khusus lagi, krisis itu kemungkinan besar akan mengakibatkan hilangnya legitimasi lembaga pemerintahan.

Meskipun tesis ini tidak sepenuhnya baru, namun analisis yang ditawarkan Habermas menjanjikan sebuah formulasi yang lebih akurat tentang mekanisme yang melahirkan efek samping yang tidak dikehendaki ini. Habermas bagaimanapun hanya memposisikan diskusinya dalam Legitimation Crisis sebagai serangkaian usulan programatis [Joseph Heath].

Habermas menyampaikan dalam penjelasan awal Krisis Legitimasi ini. Konsep krisis yang kerap digunakan dalam ilmu-ilmu sosial dewasa ini adalah konsep krisis yang berparadigma sistemik-teoretis. Menurut pendekatan paradigma ini, krisis muncul ketika suatu struktur sistem sosial hanya mampu membuka sedikit sekali kemungkinan pemecahan masalah daripada kepentingan untuk menjaga sistem itu tetap eksis. Berdasarkan pengertian ini, krisis lebih dipahami sebagai gangguan terus-menerus yang hendak menderai-beraikan kesatuan sistem [h.92].

Keberatan yang muncul terhadap konsep sosial-ilmiah semacam ini adalah bahwa is tidak bisa menunjukkan penyebab-penyebab internal yang berasal dari kelebihan-beban yang dirasakan secara "sistematik" yang melemahkan kemampuan dalam melakukan pengendalian atas suatu sistem. Keberatan yang lain adalah bahwa pendekatan semacam ini sering mengalami kebuntuan "struktural" dalam upaya pengendalian masalah dan gangguan yang dihadapinya.

Selanjutnya Habermas memberikan pandangan yang berbeda yang mampu menggiring gagasan untuk menyelesaikan masalah krisis sistematik semacam itu. Habermas memandang krisis yang terjadi dalam sistem-sistem sosial sejatinya bukanlah akibat dari perubahan-perubahan aksidental lingkungan, melainkan lebih merupakan akibat dari tuntutan-tuntutan objektif sistem (system-imperative) yang inheren secara struktural dan yang secara hierarkis tidak dapat didamaikan, apalagi disatukan. Inilah yang dikatakan kontradiksi-kontradiksi yang inheren secara struktural. Untuk dapat mengidentifikasinya harus ditentukan terlebih dulu struktur-struktur esensial mana saja yang dianggap penting bagi eksistensi dan kontinuitas sistem tersebut di masa depan. Setelah struktur-struktur esensial itu dapat ditentukan, maka semua struktur tersebut harus segera dipisahkan dari unsur-unsur lain dalam sistem tersebut. Sebab, jika tidak, sistem tersebut akan berubah, walaupun identitas sistem tidak akan hilang. Karena itu, salah satu kesulitan yang muncul adalah bagaimana menentukan dengan tegas batasan dan keunggulan dari sistem-sistem sosial ini dalam bahasa teori sistem, karena hanya bahasa teori sistem inilah yang dapat membangkitkan keraguan dasariah atas manfaat dari konsep tentang krisis sosial yang sistematik-teoritis.

Susunan isi buku ini adalah sebagai berikut:

[+] Konsep Sosial-Ilmiah Krisis
  • Sistem dan Dunia-Kehidupan
  • Unsur-unsur Pokok Sistem Sosial
  • Gambaran Prinsip Organisasi Sosial
  • Krisis Sistem dalam Kapitalis-Liberal
[+] Kecenderungan Krisis dalam Kapitalisme Lanjut
  • Deskripsi Model dalam Kapitalisme Lanjut
  • Beberapa Masalah Akibat Pertumbuhan Kapitalisme-Lanjut
  • Klasifikasi Kemungkinan Kecenderungan Krisis
  • Teorema Krisis Ekonomi
  • Teorema Krisis Rasionalitas
  • Teorema Krisis Legitimasi
  • Teorema Krisis Motovasi
  • Ikhtisar Singkat
[+] Logika Masalah Legitimasi
  • Konsep Legitimasi Max Weber
  • Hubungan Persoalan Praktis dengan Kebenaran
  • Model Penekanan Kepentingan Umum
  • Akhir Individual?
  • Kompleksitas dan Demokrasi
  • Keberpihakan pada Rasio

No comments:

Hukum Penalaran dan Ilmu Hukum

  Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut ultricies efficitur nunc id accumsan. Aliquam quis facilisis felis. Integer...