Wednesday, March 17, 2021

Hukum Penalaran dan Ilmu Hukum

 

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut ultricies efficitur nunc id accumsan. Aliquam quis facilisis felis. Integer vel est nulla. Nam vitae augue libero. Mauris fringilla est nisl, non blandit mi tincidunt vitae. Pellentesque porta lectus vel lectus gravida lacinia. Nulla bibendum luctus feugiat. Integer sed ornare tellus. Donec aliquam tempus quam ut sagittis. In tincidunt neque at auctor dapibus. Donec eget pharetra magna. Duis gravida urna quis dolor mattis pharetra. Donec aliquet et magna id molestie. Praesent egestas mauris a iaculis laoreet.

Duis vehicula dignissim gravida. Pellentesque quis metus condimentum, placerat diam vel, placerat ligula. Vestibulum ante ipsum primis in faucibus orci luctus et ultrices posuere cubilia curae; Sed sit amet facilisis magna. Ut non pharetra metus. Suspendisse in orci interdum odio faucibus ullamcorper. Nunc mattis quis libero vel rhoncus. Vestibulum lacinia leo vel interdum vulputate. Pellentesque eleifend orci id auctor pretium. Praesent dignissim, massa ac cursus malesuada, est turpis bibendum metus, sit amet venenatis quam ante non mauris. Class aptent taciti sociosqu ad litora torquent per conubia nostra, per inceptos himenaeos. Vivamus at posuere ipsum, id mollis ipsum. Suspendisse tincidunt, erat nec mollis pellentesque, nunc turpis porta felis, nec fringilla nulla dui id massa. Duis non bibendum sapien. Etiam ac turpis nec purus molestie blandit sed id magna.

Nulla lacinia libero libero, vel auctor metus lobortis et. Integer laoreet nunc non eros imperdiet, sit amet iaculis ligula malesuada. Pellentesque eget sem elementum dui elementum maximus. Aliquam vitae enim quis mi posuere suscipit. In ut purus urna. Phasellus tempus sagittis dolor, at mattis magna ullamcorper sed. Vestibulum et fringilla augue. Cras iaculis arcu nec est eleifend suscipit. Nunc faucibus magna a ante tincidunt, sed commodo metus mattis. Sed scelerisque ipsum ut erat sollicitudin pellentesque. Nulla fringilla placerat nulla vitae accumsan. Aliquam nulla tellus, finibus non massa vel, blandit pulvinar nunc. Nunc posuere magna nec quam feugiat, sed tristique erat scelerisque. Vivamus nisi metus, hendrerit pretium arcu non, luctus lacinia lorem. Nam urna eros, dapibus eget fringilla ut, aliquet in sapien.

Nam tristique nibh est, ut molestie justo placerat a. Aliquam tempus elit nunc, vitae molestie dui consequat a. Praesent fermentum fringilla ipsum, a pulvinar mi. Maecenas volutpat elit vitae quam luctus, quis porttitor dolor interdum. Vivamus sit amet risus vitae mauris dapibus tincidunt hendrerit at nunc. Aenean imperdiet velit eu eros luctus congue. Suspendisse aliquam lobortis gravida. Etiam venenatis dolor vel eros ultricies fermentum.

Vestibulum ac quam malesuada, efficitur lorem et, aliquam nulla. Curabitur blandit blandit lobortis. Aenean condimentum metus tellus, id lacinia nunc gravida vel. Duis aliquam metus vitae eleifend egestas. Cras nec lacinia libero, eget tristique felis. Mauris porta ipsum eget justo imperdiet, eget dignissim felis ultricies. Nunc dapibus fermentum porttitor. Ut laoreet hendrerit nunc, a tempor purus efficitur et. Mauris quis tellus placerat, facilisis tortor ac, egestas mauris. Quisque bibendum faucibus sem, nec tincidunt dui luctus a. Nunc cursus ut lacus vitae hendrerit.

Friday, February 6, 2015

Menyambut Rizki dengan Berkompetisi

Belakangan banyak teman keluar dari pekerjaan rutin di kantor untuk memulai usaha baru mereka.
Selama kita telah menemukan passion atau dorongan yang tepat terhadap suatu pekerjaan mungkin hal itu tak perlu dilakukan. Tetapi dalam beberapa kasus yang dialami teman-teman, mereka mengalami keterbatasan ruang gerak di kantor formal, di gedung bertingkat, atau (kata seorang teman di pemasaran asuransi) meninggalkan pekerjaan yang sudah ada sistemnya, menuju hutan rimba tanpa sistem manajerial pasti, tanpa sistem bonus kompetitif. Singkatnya: 'tanpa jaminan', kata teman.
Hal penting sebelum kita memutuskan keluar dari pekerjaan lama dan memulai usaha baru (berkompetisi di luar sendirian), adalah pengalaman kerja, wawasan lingkup kerja, disiplin, berhemat, dan pastinya ketat juga dalam mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa taála.
Hal terakhir justru terpenting, karena segalanya bersumber dan terpaut pada-Nya.
Dalam berusaha di negeri ini kita terkadang melihat kecenderungan manusia bekerja dengan tiga macam karakter yang berbeda.
Ada yang bekerja dan merasa bahwa uang datang karena kepiawaian dan kemampuannya sendiri.
Ada yang bekerja dan merasa uang telah dijamin negara atau perusahaan.
Ada yang bekerja dan terus berikhtiar bahwa semua datang dari-Nya, karena dari dan pada-Nya lah segala sesuatu tertaut.
Mereka yang memiliki sifat pertama akan bertindak congkak dan mudah meremehan orang lain.
Mereka yang memiliki sifat kedua tipe mereka yang tidak tahan banting, sangat tergantung pada sistem.
Mereka yang pada posisi ketiga akan melihat bahwa segala hal, amal-ibadah-hati-pikiran senantiasa saling memberi pengaruh pada keberkahan dan nikmat yang hadir.
Pada posisi mereka yang berkarakter pertama dan kedua mudah tenggelam pada sifat takabur.
Mereka di posisi ketiga akan terus memperbaiki amal ibadahnya dan juga terus bekerja dengan sebaik-baiknya.
...
Di samping pentingny memperhatikan hal-hal strategis untuk merintis upaya mandiri dalam ukuran skill dan ketelatenan. Lebih utama adalah bagaimana kita menjaga kedekatan pada Allah Subhanahu wa taála.
Semoga ini menjadi pengingat bagi kita semua.
InsyAllah.

Wednesday, July 30, 2014

Kesatuan Kreatif Penyatuan Cabang-cabang Keilmuan

Dahulu di masa kuliah ada adik angkatan yang menasehati, mengingatkan saya untuk fokus pada salah satu bidang dan melakukannya secara optimal, tidak malah menjalani beberapa bidang kajian yang menurutnya menjadikan saya tidak fokus dan tidak pernah ada satu bidang pun yang menghasilkan karya secara optimal.
Itu mengingatkan saya, mirip dengan, kondisi John Nash di "Beautiful Mind", dia selalu dituntut untuk menghasilkan karya ilmiah untuk akhir studinya, tapi Nash terus mencari hal-hal baru dalam bidang matematika yang dia rasa orisinil dari dirinya. Sepanjang yang dia telusuri dia hanya menemukan kritik dan revisi bagi pemikiran-pemikiran lama sebelumnya yang telah mapan dan dianut banyak sarjana. Nash terus berusaha otentik, dia sangat terobsesi untuk menghasilkan hal yang benar-benar dia cari dan orisinil dari pengamatannya. Nash tidak ingin terjebak dalam ungkapan "arm-chair researcher", peneliti yang hanya duduk di balik kursi kerja sambil mengimajinasikan dirinya melakukan penelitian ilmiah di luar sana, hanya dengan cara menyimak beberapa literatur. Lantas mengandaikan hipotesa-hipotesa awal. Dan tentunya,

Thursday, July 24, 2014

Refleksi Proses Kreatifitas Seorang Tukang Grafis: dari tanpa modal sampai Leadership.

Dari awal kuliahan S1 dulu dimulailah ketertarikan saya pada dunia desain grafis. Di semester awal masuk kuliah sudah aktif di komunitas majalah kampus, dari sanalah mulai rajin oprek komputer dan otak atik berbagai aplikasi. Hal tersebut, dulu, umumnya banyak dilakukan oleh beberapa lembaga kampus dengan dana minim untuk terus berusaha survive dengan keterbatasan perangkat kerja.
Dulu tidak ada yang namanya kursus desain grafis, adanya ya belajar di depan komputer yang biasa dipakai para wartawan kampus untuk input berita dan opini, giliran yang diambil adalah waktu malam, saat para mas-mas penulis itu tidak ada di kampus. Kalau pas tidak ada proses input data majalah atau jurnal atau koran dan buletin kampus, jadilah hari-hari yang bisa habis berjam-jam siang-malam melototin komputer atau mengopreknya, karena ketertarikan sudah menjadi nature dasar para survivor yang dompetnya tipis.
source: edudemic.com

Pada tahun kedua di bangku kuliah, mulailah keliling-keliling untuk mengikuti tawaran teman-teman, yang beberapa aktif di berbagai lembaga/organisasi daerah yang memerlukan jasa saya, ini cukup menarik, karena menjadi modal awal belajar making money dari keterampilan baru yang saya cintai. Dan mulai menabung dan menyambung kebutuhan pokok selama masa kuliah.
Lulus kuliah lantas bergabung dengan salah satu media masa nasional,

Tuesday, July 1, 2014

Memulai lagi mendalami kreativitas dan desain

Alhamdulillah,
Sudah satu bulan ini studio desain grafis yang baru, berjalan, semangat baru memang masih berupa benih yang sedang kami tabur. Perawatan dan pengembangan lahan yang ada di depan mata masih menjadi sebuah harapan.
Saya memahami dari pengalaman menjalani aktivitas di dunia kreatif lebih dari sepuluh tahun, bahwa kreativitas adalah tindakan. Tidak ada yang lebih orisinil dari upaya personal yang diliputi kegagalan, yap trial and error adalah bentuk dan konsep dasar orisinalitas. Dan banyak mereka yang berupaya orisinil menyadari perlunya kreativitas lebih untuk menjauhi kegagalan awal dan meminimalisirnya agar tidak terulang lagi. Dan itu adalah sisi menariknya di dunia kreatif.
Diman a.k.a Langit Sore, bertemu saya Sarung Tenun. Belakangan dia berkisah tentang biro advertisingnya yang mengalami pembenahan. He keep find it fascinating. Teman yang baik akan saling bersambut menerima cerita dan saling mendukung entah bagaimana caranya.
Kami, saya dan lima anggota klub kreatif ini memulai dengan banyak gagasan, hal esensial dari terbentuknya sebuah usaha adalah: bagaimana bertahan hidup, bagaimana mengembangkan modal, bagaimana merekrut lebih banyak lagi tenaga kreatif ke dalam industri, dan bagaimana menyisihkan hasil usaha kami untuk siapa pun yang memerlukan. Semuanya dikemas dalam konsep utuh untuk berkomunikasi dengan sesama, menyampaikan pesan baik dan bermanfaat. Dan terutama memahami bahwa bekerja adalah ibadah, dan ada banyak ibadah lain yang terikat dalam sebuah iktiar mencari rizki, terutama sederet ibadah wajib dan lalu ibadah-ibadah pelengkap yang dicontohkan Rasulullah Sas. Ya, kami sama-sama mencintai-NYA dan Beliau Salallahualaihi wa salam.
Kreatifitas ini masih

Saturday, April 26, 2014

Edward Snowden Rektor Universitas Glasgow

Kabar menarik muncul dari Glasgow, Skotlandia. Di Universitas Glasgow sebagaimana diuraikan dalam ulasan di Russia Today (RT.com) dikabarkan bahwa telah dilaksanakan inagurasi bagi rektor Universitas Glasgow yang baru, yaitu Edward Snowden.

Kita ingat bagaimana tokoh kontroversial ini telah banyak disebut pahlawan, whistleblower, pembangkang, pengkhianat, bahkan juga patriot.

Snowden telah membocorkan

Saturday, March 22, 2014

Filsafat Pancasila (dlm penulisan...)

Apakah kita cukup bisa menjelaskan untuk mengatakan bahwa Pancasila merupakan landasan filsafat bagi Bangsa Indonesia? Pertama-tama kita mesti ulas sejenak makna filsafat. Filsafat merupakan studi umum dan fundamental terhadap berbagai permasalahan, yang terhubung dengan kenyataan, keberadaan, pengetahuan, nilai-nilai, alasan, pikiran, dan bahasa. Filsafat dibedakan dari dari cara-cara lain yang dialamatkan untuk melakukan kritik, yang secara umum berbeda dalam pendekatan sistematis dan kenyataannya di dalam penyusunan argumen rasionalnya. Dalam pernyataan yang lebih umum, dengan makna yang lebih luas, “filsafat” bisa merujuk pada “keyakinan-keyakinan paling dasar, konsep-konsep, dan sikap-sikap dari individu atau kelompok.” Pengantar Filsafat Singkat Kata “philosophy” hadir dari bahasa Yunani Kuno φιλοσοφία (philosophia), yang secara literer/tekstual bermakna “cinta pada kebijaksanaan”. Pengantar kepada istilah ‘filosof’ dan ‘filsafat’ telah dirujukkan pada seorang pemikir filsafat awal, Phytagoras. Seorang “philosopher” telah dipahami sebagai sebuah kata yang kontras dengan istilah “sophist”. Istilah kaum sofis atau “sekumpulan orang bijak” adalah merupakan kelompok penting di masa Yunani kuno, mereka bahkan bisa menghasilkan uang dengan mengajar. Sedangkan di sisi lain makna esensial dari filosof sebagai “pecinta hikmah” (pecinta kebijaksanaan), tidaklah mereka yang mau mempertaruhkan kebenaran/kebijaksanaannya untuk sekedar mendapatkan uang. Filsafat secara umum mengenal beberapa sub-kategori pembahasan: Epistemologi, Logika, Metafisika, Moral dan Filsafat Politik, dan Estetika. Disamping itu ada beberapa cabang khusus (filsafat bahasa, filsafat hukum, filsafat soal ide, filsafat agama, filsafat sains, dan cabang lain yang dikenal dengan metafilosofi). Epistemologi adalah bidang yang terkait dengan alam dan lingkup ilmu pengetahuan, seperti hubungan antara kebenaran, keyakinan, dan teori-teori justifikasi (pembenaran). Di dalamnya terdapat ‘skeptisisme’, yang merupakan keadaan mempertanyakan kemungkinan utuh tentang pembenaran atas segala bentuk kebenaran. Kemudian ada ‘rasionalisme’ yang menekankan pada pembentukan alur berpikir sebagai cara mencari sumber pengetahuan. Dan ada konsep ‘empirisisme’ yang menekankan pada pembuktian melalui observasi melalui pengalaman inderawi atas bukti-bukti pengetahuan lainnya.
.....

Hukum Penalaran dan Ilmu Hukum

  Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut ultricies efficitur nunc id accumsan. Aliquam quis facilisis felis. Integer...