Friday, February 6, 2015

Menyambut Rizki dengan Berkompetisi

Belakangan banyak teman keluar dari pekerjaan rutin di kantor untuk memulai usaha baru mereka.
Selama kita telah menemukan passion atau dorongan yang tepat terhadap suatu pekerjaan mungkin hal itu tak perlu dilakukan. Tetapi dalam beberapa kasus yang dialami teman-teman, mereka mengalami keterbatasan ruang gerak di kantor formal, di gedung bertingkat, atau (kata seorang teman di pemasaran asuransi) meninggalkan pekerjaan yang sudah ada sistemnya, menuju hutan rimba tanpa sistem manajerial pasti, tanpa sistem bonus kompetitif. Singkatnya: 'tanpa jaminan', kata teman.
Hal penting sebelum kita memutuskan keluar dari pekerjaan lama dan memulai usaha baru (berkompetisi di luar sendirian), adalah pengalaman kerja, wawasan lingkup kerja, disiplin, berhemat, dan pastinya ketat juga dalam mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa taála.
Hal terakhir justru terpenting, karena segalanya bersumber dan terpaut pada-Nya.
Dalam berusaha di negeri ini kita terkadang melihat kecenderungan manusia bekerja dengan tiga macam karakter yang berbeda.
Ada yang bekerja dan merasa bahwa uang datang karena kepiawaian dan kemampuannya sendiri.
Ada yang bekerja dan merasa uang telah dijamin negara atau perusahaan.
Ada yang bekerja dan terus berikhtiar bahwa semua datang dari-Nya, karena dari dan pada-Nya lah segala sesuatu tertaut.
Mereka yang memiliki sifat pertama akan bertindak congkak dan mudah meremehan orang lain.
Mereka yang memiliki sifat kedua tipe mereka yang tidak tahan banting, sangat tergantung pada sistem.
Mereka yang pada posisi ketiga akan melihat bahwa segala hal, amal-ibadah-hati-pikiran senantiasa saling memberi pengaruh pada keberkahan dan nikmat yang hadir.
Pada posisi mereka yang berkarakter pertama dan kedua mudah tenggelam pada sifat takabur.
Mereka di posisi ketiga akan terus memperbaiki amal ibadahnya dan juga terus bekerja dengan sebaik-baiknya.
...
Di samping pentingny memperhatikan hal-hal strategis untuk merintis upaya mandiri dalam ukuran skill dan ketelatenan. Lebih utama adalah bagaimana kita menjaga kedekatan pada Allah Subhanahu wa taála.
Semoga ini menjadi pengingat bagi kita semua.
InsyAllah.

Hukum Penalaran dan Ilmu Hukum

  Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut ultricies efficitur nunc id accumsan. Aliquam quis facilisis felis. Integer...