Wednesday, December 5, 2012

Facebook dan Google: Ancaman Demokrasi


The Register --- Julian Assange melihat bahwa demokrasi tengah dalam keadaan bahaya dengan adanya monitoring pemerintah atas internet, dan Facebook maupun Google membantu proses pemantauan itu.
Assange menjelaskan keyakinannya bahwa bangsa-bangsa kini mendapat pengawasan dalam skala yang sangat besar, karena “lebih menghemat biaya untuk menangkap tiap orang dari pada mengambil beberapa orang untuk memata-matai.”
Produksi perusahaan Perancis AMESYS' 'EAGLE', sebuah teknologi yang dikembangkan untuk memata-matai musuh melalui jaringan sosial internet, akan menjadi senjata bagi negara-negara lain, jelas Assange, dengan menambahkan kutipan dari Bill Binney, yang telah ia jelaskan sebagai seorang  whistleblower NSA (National Security Agency), kepada efek yang oleh bangsa-bangsa kini bisa menjadi “serangan balik totalitarianism”. Assange menjelaskan “semua infrastruktur telah dibangun untuk totalitarianism absolute.”
Assange kemudian menjelaskan bahwa Google dan Facebook berkooperasi dengan kekuatan bayangan di balik pengawasan massal.
“Dan Anda juga punya Google dan Facebook, yang telah mengawali dominasi melayani publik, tetapi juga membangun proyek sampingan untuk melayani kompleks intelijen AS,” Assange mengatakan dalam wawancara. “Dan individu-individu secara konstan mendorong pemikiran mereka ke dalam Google sebagaimana segala hal yang ingin mereka selidiki; hal tersebut melalui emails, dan Facebook, melalui hubungan sosial mereka. Itu adalah database yang belum terimpikan oleh pihak mata-mata."
“Facebook merupakan hal yang sepenuhnya tak terimpikan bahkan oleh mata-mata negara yang paling buruk sekalipun, memberikan ekspresi relasional yang kaya dan canggih.”
Ada cukup banyak lagi penjelasan 13 menit di video di halaman The Register.

No comments:

Hukum Penalaran dan Ilmu Hukum

  Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut ultricies efficitur nunc id accumsan. Aliquam quis facilisis felis. Integer...