Saturday, April 26, 2014

Edward Snowden Rektor Universitas Glasgow

Kabar menarik muncul dari Glasgow, Skotlandia. Di Universitas Glasgow sebagaimana diuraikan dalam ulasan di Russia Today (RT.com) dikabarkan bahwa telah dilaksanakan inagurasi bagi rektor Universitas Glasgow yang baru, yaitu Edward Snowden.

Kita ingat bagaimana tokoh kontroversial ini telah banyak disebut pahlawan, whistleblower, pembangkang, pengkhianat, bahkan juga patriot.

Snowden telah membocorkan
dokumen-dokumen rahasia milik pemerintah Amerika Serikat, yang terkait beberapa aktifitas memata-matai yang dilakukan AS secara global dalam beberapa programnya. Beberapa diantaranya dilakukan oleh NSA (national security agency) dan Five Eyes bekerjasama dengan beberapa perusahaan telekomunikasi di beberapa negara eropa. Dalam Wikipedia disebutkan, di tahun 2013 keberadaan Boundless Informant (sebuah program penganalisis data milik NSA) mulai disadari, bersama dengan PRISM (program penggali data elektronik). XKeyscore analytic tool, Tempora (projek penyusupan), MUSCULAR access point dan basis data FASCIA, yang tersimpan di dalamnya triliyunan rekaman-rekaman dari perangkat-perangkat tersebut yang ditempatkan di berbagai lokasi. Tahun berikutnya, Join Threat Research Intelligence Group milik UK terbongkar, bersama dengan basis data Dishfire, pengawas jejaring-jejaring sosial secara real-time yang disebut Squeaky Dolphin, dan koleksi materi yang belum diolah dari rekaman webcam dengan memanfaatkan program Optic Nerve.

The Guardian, menulis bahwa motif dasar yang dilakukan oleh Snowden merilis semua data tersebut adalah:
"I really want the focus to be on these documents and the debate which I hope this will trigger among citizens around the globe about what kind of world we want to live in."
dia menambahkan:
"My sole motive is to inform the public as to that which is done in their name and that which is done against them."
Jelas dalam beberapa berita kita lihat kegelisahannya terhadap ancaman keselamatan yang potensial terhadapnya. Melihat lagi dari semangatnya untuk menyebarkan informasi dan kebenaran yang bisa jadi membahayakan orang banyak, hal ini adalah satu sisi kebaikannya terhadap hak-hak dasar manusia. Walau mungkin pemerintah AS menyebutnya sebagai penghianat.

Snowden yang lahir pada 21 Juni 1983 ini adalah mantan karyawan CIA dan mantan kontraktor di NSA, dia menjadi perhatian internasional sejak merilis ribuan rahasia kepada beberapa media massa. Hal ini dinilai Daniel Ellsberg, mantan pembocor rahasia AS dalam perang Vietnam (1945-1967) pada tahun 1971, sebagai "THE MOST SIGNIFICANT LEAK IN U.S. HISTORY".

Snowden yang kini tinggal di Rusia dalam statusnya yang dilindungi sebagai pemegang 'Temporary Asylum", juga terus menjadi incaran pihak Amerika Serikat dengan tuduhan melakukan tindakan memata-matai.

RT.com mengutip beberapa pernyataan Snowden:
“I would say it is a great honor to be part of this today... we are learning the public feel something different,” 
(sebagaimana dikutip dalam akun twitter miliki lembaga perwakilan mahasiswa universitas Glasgow (GUSRC)).
Kemudian Sowden juga menegaskan,
“human rights are not granted by governments but are inherent to our nature,”
Snowden tidak hanya mengajak para mahasiswa untuk menyadari prinsip-prinsip tersebut, tetapi juga menyemangati mereka untuk “to speak out.”

Yang juga menarik adalah, Snowden bukanlah rektor yang pertama kali sekaligus seorang whistleblower untuk universitas tersebut. Di tahun 2004 posisi yang sama pernah dijabat oleh Mordechai Vanunu, seorang mantan teknisi nuklir Israel, yang mengekspos informasi tentang adalanya program persenjataan nuklir milik Israel kepada media UK, yang setelah itu dia menjadi korban penculikan oleh agen Mossad di Italia, dan menyisakan masa dua dekade di dalam penjara setelah peristiwa itu.

Sebagaimana terlihat dalam foto, sepertinya selama menjabat rektor akan sulit bagi Snowden untuk dapat sepenuhnya hadir secara langsung di Universitas Glasgow, demi keamanan.

Untuk lebih jelasnya, kita lihat saja ke depannya, bagaimana dia akan melewati masa lebih dari tiga tahun sebagai Rektor Universitas Glasgow.

No comments:

Hukum Penalaran dan Ilmu Hukum

  Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut ultricies efficitur nunc id accumsan. Aliquam quis facilisis felis. Integer...